Jumat, 29 April 2011

tempointeraktif : Modus Joki Ujian Terbongkar Karena Belum Dibayar

TEMPO Interaktif, BOJONEGORO - Apa yang membuat praktek joki pada Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Kecamatan Kedewan, Bojonegoro, Jawa Timur, pada Ujian Nasional 2011 itu terbongkar? Ternyata sangatlah sepele. Enam joki yang mengantikan siswa SMP PGRI Kecamatan Kedewan itu ogah masuk kelas lantaran belum terima honor yang dijanjikan.

Lengkap dengan seragam biru putih dan atribut pengenal tanda ujian, mereka keluar dari ruangan kelas tempat ujian dan tidak mau mengerjakan soal. Padahal ujian nasional hari ketiga, Rabu 27 April 2011, sudah dimulai. Hari itu, sedang ujian soal Bahasa Inggris. "Mereka protes karena belum terima honor. Besarannya Rp 100-150 ribu per hari," kata Kepala Polres Bojonegoro Ajun Komisaris Polisi Widodo kepada Tempo, Kamis 28 April 2011. "Yang dibayar baru Rp 50 ribu."
Para joki itu diduga mengganti enam siswa SMP PGRI Kedewan. Mereka mengenakan tanda pengenal peserta ujian, lengkap dengan foto mereka terpasang di tanda pengenal. Adapun namanya tetap tertera nama enam siswa yang digantikan.
Para joki itu bernama Darto, 20 tahun, Hono, 17 tahun, Habib, 16 tahun, Mustofa, 20 tahun, dan Edy, 16 tahun. Semuanya warga Desa Mleboh, Kecamatan Jiken, Blora, Jawa Tengah. Satu joki lagi, Hadi 19 tahun, warga Desa Beji, Kecamatan Kedewan.
Enam joki itu menggantikan Ahmad Na’im, Lagiono, Mustain, Andi Mardiono, Juanto, dan Sapto Adi Subagio, semuanya warga Dusun Singget, Desa Mbleboh, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tak jelas, mengapa mereka tak ikut ujian.
Dua hari ujian, enam joki itu mengikuti ujian dengan lancar. Namun, hari ketiga, karena mereka tak mau masuk ruang ujian, akhirnya menimbulkan kecurigaan pengawas. Salah satu petugas polisi yang jadi pengawas pun terpaksa turun tangan mengawasi ujian. Setelah berulang kali diinterogasi, akhirnya mereka mengaku menjadi joki enam siswa SMP PGRI Kecamatan Kedewan.
Menurut Widodo, polisi menetapkan tujuh orang jadi tersangka, satu di antaranya Kepala SMP Negeri PGRI Mulyono. Meski begitu, polisi masih mengejar satu orang lagi diduga bernama Fajri—bertindak sebagai makelar joki.

http://tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2011/04/29/brk,20110429-330864,id.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar