Senin, 23 Mei 2011

rakyatmerdeka : Tolong, Jangan Sakiti Hati FIFA

RMOL. Kemungkinan Indonesia lolos dari sanksi FIFA sangat kecil. Namun begitu, Ketua Komite Normalisasi PSSI, Agum Gumelar, akan terus berusaha agar Indonesia tidak terkena sanksi itu.

"Ini perjuangan berat, bahkan maha berat. Tapi, walau begitu, kami akan tetap berjuang," tegas mantan Komandan Jenderal Kopassus ini di kantor PSSI, komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Senin (23/5).

Saat ini, Komite Normalisasi sedang menyusun laporan kerja tentang semua yang sudah diupayakan untuk menormalisasi PSSI seperti instruksi FIFA. Laporan ini akan dibuat selengkap mungkin, mulai dari awal Komite Normalisasi dibentuk pada 4 April sampai pelaksanaan Kongres 20 Mei. Laporan ini nantinya akan disampaikan langsung Agum bersama Plh Sekjen PSSI Joko Driyono ke markas FIFA di Zurich, Swiss.

"Saya akan berangkat tanggal 27 Mei dan diperkirakan sampai pada 28. Diharapkan kita bisa bertemu Presiden FIFA pada 29 Mei. Saya akan sampaikan harapan semua masyarakat Indonesia, agar Indonesia tidak kena sanksi," tuturnya.

Untuk suksesnya perjuangan tersebut, Agum minta dorongan berupa doa dari semua masyarakat Indonesia. Agum juga minta agar tidak ada lagi pihak-pihak yang berus memperkerus suasana dengan mengeluarkan pernyataan yang menyakiti hati FIFA.

"Kami mengimbau semua insan sepak bola untuk menciptakan suasana kondusif. Hentikanlah pernyataan yang bisa membuat kekeruhan. Kalau tidak bisa membuat pernyataan menyejukan, lebih baik jangan membuat pernyataan. Agar semua ini bisa menunjang semua upaya kami," tukasnya.

Saat ini saja ketika sanksi sudah di depan mata, kata Agum, masih ada pihak yang sering membuat pernyataan provokatif menantang FIFA yang semua orang tahu adalah dewanya sepakbola sejagat raya.

"Ada yang bilang kita jangan terlalu tergantung pada FIFA. Please, jangan membuat statement seperti itu karena bisa membuat hukuman bagi kita semakin berat," tandasnya.

http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=27966

Tidak ada komentar:

Posting Komentar