Minggu, 08 Mei 2011

vivanews - Arti Lagu My Way Bagi Aburizal Bakrie

VIVAnews - Tidak banyak orang yang mengetahui, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, ternyata juga piawai menyanyi.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat itu menunjukkan kemampuan bernyanyinya dalam acara Pelantikan Pengurus DPP Gema Ormas MKGR, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, 7 Mei 2011.

Lagu apa yang dinyanyikan oleh Aburizal? Ia memilih lagu My Way yang dipopulerkan oleh Frank Sinatra. "Saya suka lagu ini, karena isinya itu saya banget," kata Ical, panggilan akrab Aburizal, sebelum bernyanyi.

Menurutnya, lagu itu menggambarkan tentang suatu perasaan kecewa. Namun sebenarnya kekecewaan itu hanya sedikit, bahkan sebetulnya terlalu sedikit untuk dikatakan. Meski begitu, lanjut Ical, lakukanlah sesuatu yang dapat dilakukan. "Tapi lebih dari itu, I did it my way."

Musik pun mengalun, lalu Aburizal menyanyikan lirik lagu tersebut yang langsung disambut oleh sorakan para hadirin. "And now, the end is here, and so I face the final curtain," lantun Aburizal.

Lagu My Way tidak saja disukai oleh Ical. Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri juga menyukai lagu milik penyanyi Amerika Serikat ini.

Bahkan, Mega pernah menyanyikan lagu My Way saat masih menjadi presiden tahun 2002 ketika melakukan kunjungan ke Papua dalam rangka perayaan Natal bersama masyarakat Papua di Kota Jayapura.

http://politik.vivanews.com/news/read/219046-arti-lagu-my-way-bagi-aburizal

republika - Polrestabes Surabaya Janji Cari Pelaku Pemukulan Tiga Wartawan

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Wakapolrestabes Surabaya AKBP M. Iqbal berjanji, mencari beberapa oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap tiga wartawan ketika meliput aksi damai yang digelar massa etnis Tiong Hoa Falun Dafa di depan Taman Surya Balai Kota, Surabaya.

"Pengeroyokan dan pemukulan terhadap rekan media langsung kami respon, dan akan mengumpulkan semua anggota yang bertugas pengamanan aksi damai Falun Dafa," ujarnya kepada wartawan di Mapolrestabes, Jalan Taman Sikatan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.

Pihaknya juga minta maaf atas insiden yang mengakibatkan tiga wartawan mengalami luka lebam di bagian wajah tersebut. Ia bahkan siap melakukan pertemuan dengan media untuk membahas kasus ini. "Kami harap segera menemui titik terang dan terselesaikan. Semua anggota akan saya tanyai dan menindaklanjutinya," tukas mantan Kapolres Sidoarjo tersebut.

Sementara itu, tiga wartawan melaporkan kasus pemukulan yang menjadi korban beberapa oknum polisi ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polrestabes Surabaya, Sabtu.

Masing-masing korban yakni kontributor Trans7 Lukman Rozak, reporter Radio El-Shinta Septa Rudianto, dan reporter TVRI Joko Hermanto. Mereka diantar puluhan wartawan lainnya dan meminta polisi mengusutnya sampai tuntas.

Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Hari Tambahyong berharap kepada penyidik dan pimpinan kepolisian agar mengusut tuntas kasus ini dan tidak ditutup-tutupi.

Bahkan, ia meminta agar pelaku dan dalang aksi pemukulan terhadap insan pers yang sedang melakukan pekerjaannya meliput peristiwa bisa diadili secara hukum ataupun sesuai kode etik kepolisian.

"Semoga ini bisa menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi kita semua. Kami harap ini yang terakhir dan tidak ada lagi kasus serupa untuk kedepannya," papar pria yang juga wartawan MNC Group.

http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/11/05/07/lkttqj-polrestabes-surabaya-janji-cari-pelaku-pemukulan-tiga-wartawan

republika - Robot Pens ITS Unggul di Putaran Awal

REPUBLIKA.CO.ID, SURABYA - Tim robot "P-Next" dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS Surabaya terlihat unggul sejak putaran awal Kontes Robot Indonesia (KRI) 2011 bertajuk "Larungan" di Gedung Pusat Robotika, Kompleks ITS Surabaya, Sabtu.

"Kami akan mencari yang terbaik untuk dikirim ke ajang internasional tahun 2012," kata Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemdiknas Prof Suryo Hapsoro saat membuka KRI-KRCI Regional IV (Jatim dan Bali) itu.

Tema KRI 2011 adalah Larungan yang mengadopsi tema kontes robot dunia 2011 yaitu "Loy Krathong". Di Regional IV, KRI diikuti 16 tim robot dari 16 universitas.

Sementara itu, Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) kategori Battle (robot cerdas pemain sepak bola atau humanoid) diikuti delapan tim robot, KRCI kategori berkaki (pemadam api) diikuti 16 tim robot, dan KRCI kategori beroda (pemadam api) diikuti 28 tim robot.

Pembukaan KRI-KRCI Regional IV yang seluruhnya diikuti 68 tim robot dari 31 universitas itu diawali dengan defile penampilan seluruh tim yang mengikuti pertandingan, lalu diakhiri dengan tari Cunduk Menur dari Banyuwangi.

"Kalau KRSI (kontes robot seni Indonesia) merupakan kontes robot asli, orisinal, dan khas Indonesia, tapi KRSI sampai saat ini masih dipertandingkan di tingkat nasional, belum tingkat regional seperti KRI dan KRCI," katanya.

Selama ini pemerintah hanya mengirimkan pemenang KRI ke ajang internasional. Rencananya, juara KRI nasional akan dikirim ke Kontes Robot Dunia di Thailand.

Untuk kejuaraan dunia bagi KRCI Battle (robot cerdas pemain sepak bola) adalah Piala Dunia Robot yang akan digelar di Meksiko, sedangkan kejuaraan dunia untuk KRCI lainnya (robot pemadam api berkaki dan beroda) di Amerika.

Menurut dia, KRI-KRCI yang sekarang diselenggarakan secara regional dan ada lima regional itu membuktikan kemampuan bangsa Indonesia dalam pengembangan robotika dan elektronika, bahkan kemampuan itu telah diakomodasikan dengan seni dalam KRSI.
"Jangan takut dan ragu untuk bermimpi dan mengeluarkan gagasan inovatif dan kreatif, karena mimpi itu tidak dilarang dan tidak pakai bayar," katanya sambil tersenyum.

Apalagi, katanya, KRI-KRCI mengandung unsur pendidikan karakter yakni siap kalah, siap menang, dan anti-plagiat atau mencontek melalui inovasi, kreasi, sportifitas, dan "fair-play".

Di putaran awal, hanya dua dari 16 tim robot KRI yang dapat menyusun Krathong (karangan bunga) dengan sempurna, yaitu Harm-vy dari ITS dan P-Next dari PENS.

Harm-vy bisa menyusun kratong tapi gagal meletakkan pada river (sungai), sehingga memperoleh nilai 100, sedangkan P-Next berhasil menyusun dua buah Kratong dan meletakkan keduanya di river, sehingga tim ini mendapatkan nilai tinggi, yakni 243 poin.
Putaran pertama dimenangkan tim STIMIK Asia Malang, ITS, STIKOM, Politeknik Negeri Malang, PENS, Kanjuruhan Malang, Politeknik Negeri Jember, dan Unesa yang berhak melaju ke babak kedua.

http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/kompetisi/11/05/07/lktdvn-robot-pens-its-unggul-di-putaran-awal

republika - Presiden Instruksikan Evakuasi Seluruh Korban Merpati

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan para petugas agar segera dilakukan evakuasi korban kecelakaan pesawat milik perusahaan penerbangan Merpati Nusantara Airlines yang jatuh di Teluk Kaimana, Papua Barat , pada Sabtu, yang menewaskan 27 penumpangnya termasuk pilot dan kopilotnya.

Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 di Balai Sidang, Jakarta, Sabtu, mengatakan Presiden Yudhoyono telah menerima laporan kecelakaan pesawat baling-baling yang jatuh sekitar 400 meter menjelang Bandara Kaimana itu.
"Segera lakukan langkah penyelamatan dan evakuasi korban," ujarnya.

Meski nantinya pasti akan dilakukan investigasi terhadap penyebab kecelakaan, menurut Julian, sampai saat ini Presiden belum mengeluarkan instruksi lanjutan karena masih harus menunggu hasil penyelidikan dan verifikasi di lapangan.

"Tentu akan diadakan investigasi terhadap penyebab kecelakaan, tapi belum bisa dipastikan sekarang, menunggu pihak terkait dalam hal ini kepolisian dan Kementerian Perhubungan," katanya.

Julian mengatakan Presiden Yudhoyono sudah mendapatkan laporan tentang jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan MZ8968 dengan rute Nabire-Kaimana itu di sela-sela penyelenggaraan KTT ke-18 ASEAN yang dihadiri oleh 10 kepala negara/pemerintahan serta menteri senior negara-negara Asia Tenggara.

Sampai saat ini penyebab kecelakaan pesawat yang mengangkut 18 penumpang dewasa, satu anak, dua balita, dan kru berjumlah enam orang itu belum diketahui dan masih harus menunggu investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Namun kecekaaan pada Sabtu sekitar pukul 14.00 WIT ketika pesawat hendak melakukan pendaratan di landasan pacu itu terjadi di tengah cuaca buruk.

Pesawat itu jatuh dari ketinggian 15.000 kaki dan tenggelam ke laut. Hingga kini baru 15 jenazah korban yang ditemukan, sedangkan sisanya masih dalam pencarian. Jenazah 15 korban tersebut telah dibawa ke rumah sakit.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/05/07/lktpsm-presiden-instruksikan-evakuasi-seluruh-korban-merapi

kompas - Bank Mega Kembali Dibobol Rp 80 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Mega Cabang Jababeka, Bekasi, kembali dibobol Rp 80 miliar setelah sebelumnya dibobol Rp 111 miliar. Modus pembobolan dan sebagian pelakunya pun sama. Dana dipindahkan ke Bank Mega, lalu dipindahkan lagi ke perusahaan sekuritas dan dibagi-bagi kepada para tersangka.
Kasus itu terungkap setelah Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Kejaksaan Agung mengembangkan kasus dana Elnusa yang dibobol lewat Bank Mega Jababeka sebelumnya sebanyak Rp 111 miliar.
Lewat siaran persnya, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Noor Rachmad menjelaskan, Kejagung telah menahan dua pejabat Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Mereka adalah Kepala Pengelola Keuangan Daerah Yos Rauke dan Bendahara Umum Fadil Kurniawan.
Keduanya diduga mengorupsi kas daerah Batubara sebesar Rp 80 miliar. Noor memaparkan, dari PPATK, pihaknya mendapat informasi tentang pencairan dana kas daerah Batubara yang dilakukan secara ilegal. Dana dipindahkan dari Bank Sumut ke rekening deposito Bank Mega Cabang Jababeka Bekasi sebesar Rp 80 miliar.
Menurut Noor, kedua tersangka ditangkap hari Kamis (5/5/2011) di Sumut, lalu dibawa ke Jakarta. "Keduanya tiba di Jakarta tengah malam dan langsung diperiksa Jumat (6/5/2011) pukul 01.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB," tuturnya, Sabtu (7/5/2011).
Setelah diperiksa, mereka dibawa ke Bank Mega pukul 10.00 WIB, mengecek adanya dana yang dialirkan ke Bank Mega. Seusai diperiksa, mereka dibawa ke penjara. "Yos Rauke ditahan di Rutan (Rumah Tahanan) Salemba Cabang Kejagung, sedangkan Fadil Kurniawan ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan," ungkap Noor.
Ia mengatakan, pada September 2010 kedua tersangka memindahkan dana kas daerah dari Bank Sumut ke rekening deposito Bank Mega Jababeka. Tanggal 15 September 2010 dialirkan dana sebanyak Rp 20 miliar, tanggal 15 Oktober 2010 dialirkan Rp 10 miliar, tanggal 9 November 2010 dialirkan Rp 5 miliar, tanggal 14 Januari 2011 dialirkan dana Rp 15 miliar, dan terakhir, tanggal 11 April 2011, ditransfer dana Rp 30 miliar. Dana kemudian dicairkan dan disetor ke dua perusahaan sekuritas melalui Bank BCA dan Bank CIMB Niaga.
Kedua tersangka dijerat Pasal 2 Ayat (1), Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, dan jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.
Sumber Polda Metro Jaya menjelaskan, kasus ini terungkap setelah polisi dan jaksa mengembangkan kasus sebelumnya, yakni kasus pembobolan dana Elnusa Rp 111 miliar di Bank Mega. "Kami menduga mantan Kepala Cabang Bank Mega Jababeka yang sudah ditahan, Itman Harry Basuki, terlibat dalam dua kasus," ungkap sumber tersebut.
Sebelumnya, Bank Mega diduga dibobol direktur keuangannya, Santun Nainggolan, lewat pencairan deposito on call. Dana dialirkan ke perusahaan Sekuritas Discovery. Setelah itu, dana dibagi-bagi kepada para tersangka. Pihak Bank Mega menolak pengembalian dana Elnusa Rp 111 miliar yang dibobol lewat Bank Mega.

http://megapolitan.kompas.com/read/2011/05/07/15073516/Bank.Mega.Kembali.Dibobol.Rp.80.Miliar

kompas - Terjemahan yang Menyemai Bibit Terorisme

JAKARTA, KOMPAS.com--Kementerian Agama dituding membuat kesalahan terjemahan Al-Quran sehingga dituduh berkontribusi  besar dalam menyemai bibit terorisme.
Temuan terakhir menyebutkan masih banyak kesalahan dalam terjemahan versi terbaru, termasuk  kesalahan dalam terjemahan versi lama yang masih dicetak oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Menurut Majelis Mujahidin , kesalahan itu sangat fatal dan kontroversial karena terkait masalah akidah, syariah, ekonomi, kesalahan tatabahasa dan lainnya.
Irfan S. Awwas, Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin, menyebutkan kesalahan terjemahan Kementerian Agama dinilai berkontribusi besar dalam menyemai bibit terorisme. Karena itu, Majelis Mujahidin menuntut Kementerian Agama agar menarik terjemahan tersebut dari peredaran, dan menggantikannya dengan terjemahan tafsiriyah seperti yang dilakukan dan akan diterbitkan oleh Majelis Mujahidin.
Sekedar catatan,  terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama yang biasa disebut "Al-Qur’an dan Terjemahnya" selesai disusun oleh sebuah tim yang terdiri atas beberapa ulama anggota Lembaga Penterjemah Kitab Suci Al-Qur`an pada tahun 1965 dalam kurun waktu lima tahun (1960-1965), dan dicetak secara bertahap dan beredar pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1965 dalam tiga jilid.
Anggota tim terdiri atas para ulama yang berwenang di bidangnya seperti Prof. M. Hasbi Ash-Shiddiqi, KH. Anwar Musaddad, KH. Ali Maksum, Prof. Bustami Abdulgani, dan lainnya. Sejak pertama kali diedarkan pada 17 Agustus 1965 hingga sekarang, terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama setidaknya sudah mengalami dua kali proses perbaikan dan penyempurnaan.
Pertama, penyempurnaan redaksional yang dianggap sudah tidak relevan dengan perkembangan bahasa pada saat itu, yaitu pada tahun 1989, dengan anggota tim antara lain Prof. Dr. Satria Efendi Zain, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA dan lainnya.
Kedua, penyempurnaan secara menyeluruh yang mencakup aspek bahasa, konsistensi pilihan kata, substansi, dan aspek transliterasi dalam rentang waktu yang cukup lama antara tahun 1998 hingga 2002, dengan ketua tim Dr. Ahsin Sakho Muhammad MA, wakil ketua Prof. Dr. KH. Ali Musthafa Ya`qub, MA, dan narasumber Prof. Dr. M. Quraish Shihab.
Proses perbaikan dan penyempurnaan itu dilakukan oleh para ulama, ahli dan akademisi yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Sebelumnya, pada 29 April 2011,  di anjungan Provinsi Lampung Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, digelar dialog keagamaan tentang terjemahan Al-Qur`an antara Kementerian Agama dan Majelis Mujahidin.
Dari Kementerian Agama hadir unsur pimpinan, peneliti dan staf di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, antara lain Kepala Badan Litbang dan Diklat, Prof. Dr. Abdul Djamil, Kapuslitbang Kehidupan Beragam, Prof. H. Abdurrahman Mas`ud, P.hd, Kapuslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan, Dr. H. Hamdar Ar-Ra`iyah, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf AL-Qur`an Drs. H. Muhammad Shohib, MA.
Dari Majelis Mujahidin hadir antara lain Ust. Muhammad Thalib (Amir), Irfan S. Awwas (Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin), Ust. Abu Jibril dan lainnya. Selain itu juga hadir tim revisi terjemahan Al-Qur`an tahun 1998-2002, yaitu Dr. Ahsin Sakho Muhammad (Rektor Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta/ Ketua Tim Revisi) dan Prof. Dr. KH. Ali Musthafa Ya`qub (Wakil ketua Tim Revisi).
Dialog dilaksanakan sebagai respon Kementerian Agama terhadap beberapa masukan Majelis Mujahidin berupa hasil kajian dan penelitian Amir Majelis Mujahidin terhadap terjemahan Al-Qur`an yang diterbitkan oleh Kementerian Agama.
Terorisme?
Mengaitkan aksi terorisme dengan terjemahan Al-Quran adalah tidak tepat, karena selain mengingkari karakter terjemahan yang memiliki sejumlah keterbatasan, juga mengabaikan fakta bahwa aksi tersebut dilatarbelakangi faktor sosial, politik, ekonomi dan sebagainya.
Pernyataan tersebut dikemukakan Kepala Bidang Pengkajian Al-Quran Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran Dr H Muhlis Hanafi kepada pers di Jakarta, Senin, terkait tudingan bahwa Kementerian Agama membuat kesalahan terjemahan Al-Quran yang berkontribusi  besar dalam menyemai bibit terorisme.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Litbang dan Diklat Prof. Dr. Abdul Djamil, Prof. Dr. KH. Ali Musthafa Ya’qub sebagai wakil ketua tim revisi.
Muhlis Hanafi menjelaskan, asumsi terjemahan Al-Quran memicu aksi terorisme adalah tidak tepat. Sebab, selain mengingkari karakter terjemahan yang memiliki keterbatasan yang ada padanya, juga mengabaikan fakta.
Kesalahpahaman terhadap teks-teks keagamaan (Al-Quran dan Hadist) adalah salah satunya. Penyebabnya bukan terjemahannya, tetapi pemahaman terhadap teks-teks keagamaan secara parsial, sempit dan sikap tidak terbuka terhadap berbagai perbedaan pandangan keagamaan, ia menjelaskan.
Ia melanjutkan, bila benar terjemahan sedemikian rupa yang menjadi pemicu aksi kekerasan dan basis ideologi teroris, maka tentu jumlah teroris akan lebih banyak dari yang ada sekarang. Mayoritas penduduk Indonesia akan menjadi teroris, sebab mereka mengandalkan pemahaman Al-Quran dan terjemahan, dan terjemahan Al-Quran dengan pendekatan seperti ini sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka.
Pemerintah Arab Saudi, ia meneruskan, juga bisa dianggap berkontribusi menyemai bibit terorisme. Sebab, setiap tahun mencetak terjemahan tersebut dalam jumlah besar dan sebagian dibagikan kepada sekitar 210.000 haji Indonesia. Padahal lembaga yang mencetaknya (Mujamma’ al-Malik Fahd) dikawal oleh para ulama yang sangat berkompeten dalam masalah Al-Quran.
Faktanya adalah para teroris berjumlah minoritas, bahkan mungkin bisa dihitung jari. Pada umumnya mereka antipemerintah termasuk antiterjemahan Al-Quran yang diterbitkan oleh pemerintah. katanya.
Bahasa Al-Quran dikenal memiliki peringkat atau satera tinggi karena memiliki keunikan tersendiri selain kaya kosa kata. Karena itu tak mungkin dapat menerjemahkannya secara apa adanya, yaitu dengan pengertian "pengalian kalimat/kata dari bahasa pertama kepada kesamaannya dalam bahasa kedua, baik dalam tata bahasanya maupun arti perkata yang lazim disebut terjemah harifiah, atau menurut huruf, kata demi kata.
Terjemahan harfiah tentu akan mengabaikan sekian banyak makna sekunder dalam Al-Quran, baik yang timbul karena karakteristik bahasa Arab yang menggunakan bentuk-bentuk ’majaz, musytarak" dan lainnya, atau yang timbul dari hasil "ijtihad" dan "istinbath" hukum di balik lafal yang zahir.
Tetapi, katanya, tidak berarti Al-Quran tidak dapat diterjemahkan. "Salah jika ada yang beranggapan Al-Quran secara keseluruhan tidak mungkin diterjemahkan karena kemukjizatan yang dimilikinya," katanya.
Para ulama sepakat bahwa terjemahan harfiah hukumnya haram dan tak mungkin untuk dilakukan. Hal ini tak perlu diperdebatkan. Tetapi yang diharamkan adalah untuk keseluruhan Al-Quran, tidak untuk sebagiannya.
Polemik tentang terjemah yang pernah terjadi di abad 20 bukan semata soal harfiah atau tafsiriah, tetapi juga tentang upaya menjadikan terjemahan itu sebagai pengganti Al-Quran. Fakta menunjukkan, terjemahan yang ada selamanya tidak akan pernah menjadi pengganti Al-Quran, ia menjelaskan.
Ia menuturkan bahwa penyusunan Al-Quran dan terjemahannya didasarkan kepada sebuah kesadaran dari para penyusunnya bahwa penerjemahan Al-Quran secara harfiah tak mungkin bisa dilakukan.
Alasannya, bahasa-bahasa di dunia ini terlalu miskin untuk bisa menerjemahkan bahasa Al-Quran. Karena itu, yang dimaksud sebenarnya adalah terjemah makna Al-Quran, bukan terjemah dengan pengertian pengalihbahasaan yang dapat mengganti posisi teks Al-Quran itu sendiri atau menampung semua pesan yang terkandang dalam Al-Quran.
Terjemahan hanyalah salah satu alat bantu untuk memahami Al-Qur’an secara sederhana. Sasarannya tentu para pemula. Sangat naif bila seseorang yang mengerti bahasa Arab mengandalkan terjemahan dalam memahami Al-Qur’an. Untuk bisa memahami Al-Qur’an secara baik tentu harus merujuk kepada buku-buku tafsir Al-Qur’an yang otoritatif.
Dalam hal ini Kementerian Agama telah menerbitkan Al-Qur’an dan Tafsirnya (10 jilid) sebagai usaha memberikan pemahaman kitab suci yang lebih luas dan mendalam kepada masyarakat Indonesia. Kedua karya tersebut saling melengkapi.
Makna yang terdapat pada terjemahan tentu bukanlah satu-satunya makna yang dimaksud Al-Aqur’an. Itu hanyalah sebuah pilihan, berdasarkan makna lafal yang ditangkap oleh para penyusunnya. Memahami Al-Qur’an hanya melalui terjemahan bukanlah sebuah langkah bijak, sebab terjemahan memiliki banyak keterbatasan.
Apalagi untuk bisa memahami Al-Qur’an diperlukan sejumlah perangkat keilmuan agar bisa memahami rambu-rambu dan kaidah-kaidah penafsiran secara baik.
Oleh karena itu, kurang bijak bila dikatakan terjemahan Kemenag menjadi pemicu berbagai aksi kekerasan, menyemai bibit terorisme dan menjadi sandaran ideologi teroris karena terjemahan yang dilakukan pada sejumlah ayat yang menganjurkan perang dan membunuh.
Pada bagian lain Hanafi menjelaskan,  "tantangan" Majelis Mujahidin untuk melakukan debat publik dan uji sahih terjemahan di hadapan publik Kementerian Agama melihat itu bukan solusi yang terbaik. Debat publik dan uji sahih bisa dilakukan antara lain dengan upaya Majelis Mujahidin menerbitkan tarjamah tafsiriyah yang dianggap sebagai solusi permasalahan.
Publik nanti yang akan menilai kedua bentuk terjemahan tersebut. "Kami yakin kedua karya tersebut akan saling melengkapi," ujarnya.
Demikian juga terhadap "ancaman" Majelis Mujahidin untuk membawa perdebatan ini ke ranah hukum bila Kemenag tidak menggubris masukan MMI, pihak Kementerian Agama meminta Majelis Mujahidin untuk mempertimbangkan kembali maslahat dan mudarat yang akan ditimbulkan untuk Islam dan umat Islam bila langkah itu ditempuh. Persoalan ilmiah/ akademis sebaiknya diselesaikan secara akademis.

http://oase.kompas.com/read/2011/05/07/21594243/Terjemahan.yang.Menyemai.Bibit.Terorisme

kompas - Ijazah "Homeschooling" Kerap Ditolak

TANGERANG, KOMPAS.com — Pendidikan sekolah rumah (homeschooling) yang diakui pemerintah sebagai pendidikan informal masih didiskriminasi. Peserta didik homeschooling di berbagai daerah belum mendapat dukungan kebijakan yang baik dari dinas pendidikan setempat.
Banyak sekolah formal yang menolak karena tidak paham bahwa ijazah kesetaraan itu diakui sah oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Akibatnya, syarat untuk pindah jalur ke sekolah formal jadi sulit.
Persoalan tersebut dikemukakan para pelaku homeschooling, baik tunggal maupun komunitas, pada acara Simposium Pendidikan Informal: Implementasi Hak Peserta Didik Jalur Informal, Sabtu (7/5/2011) di Kampus Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang Selatan. Acara tersebut dilaksanakan Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (Asah Pena).
Dian G, orangtua siswa dari Bekasi, mengatakan bahwa siswa homeschooling yang mampu menyelesaikan pendidikan di jenjangnya lebih awal sulit untuk melakukan akselerasi atau percepatan. Padahal, banyak anak homeschooling lain yang mampu menyelesaikan materi belajar di suatu jenjang pendidikan lebih cepat dibandingkan anak-anak sekolah formal.
"Anak tidak bisa ikut ujian nasional pendidikan kesetaraan karena, misalnya, dianggap belum tuntas belajar tiga tahun untuk siswa SMP atau SMA. Dinas Pendidikan tidak mau memahami kondisi anak-anak homeschooling yang mampu menyelesaikan pendidikan lebih cepat," ujar Dian.
Persyaratan anak homeschooling yang bisa akselerasi adalah memiliki IQ 130. Padahal, kecepatan belajar dalam kenyataannya tidak bergantung IQ, tetapi pada penguasaan dan penuntasan materi tiap jenjang pendidikan.
Budi Trikorayanto, Sekretaris Asah Pena, mengatakan bahwa pendidikan informal sudah diakui dalam UU Sistem Pendidikan Nasional. Anak-anak homeschooling bisa pindah ke jalur pendidikan nonformal lalu ikut ujian nasional (UN) pendidikan kesetaraan Paket A (setara SD), B (setara SMP), dan C (setara SMA). Mereka pindah ke jalur pendidikan formal dan ikut UN.
"Namun, banyak sekolah formal yang menolak karena tidak paham bahwa ijazah kesetaraan itu diakui secara sah oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Akibatnya, syarat untuk pindah jalur ke sekolah formal jadi sulit," kata Budi.
Dhanang Sasongko, Wakil Ketua Asah Pena, mengatakan bahwa sebenarnya Asah Pena dan Dirjen Pendidikan Luar Sekolah (sekarang diganti Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal) sudah membuat nota kesepahaman soal pengakuan hak-hak dan kewajiban pelaku homeschooling.
"Seharusnya di tingkat daerah mendukung. Pendidikan homeschooling jangan dipersulit dan tidak didukung," kata Dhanang.
Pada pertemuan tersebut, Asah Pena yang memiliki sekitar 3.800 anggota, baik sekolah rumah tunggal maupun komunitas sekolah rumah, membuat pernyataan yang ditujukan kepada pemerintah, Badan Standar Nasional Pendidikan, dan Komisi X DPR RI. Mereka mendesak supaya pendidikan informal tidak lagi didiskriminasi dan dipersulit.
Selain itu, Asah Pena juga meminta pemerintah mendukung pengalokasian dana yang memadai untuk pendidikan nonformal dan informal. Pasalnya, pendidikan di kedua jalur ini pun juga bermanfaat untuk melayani anak-anak putus sekolah atau dari keluarga miskin.

http://edukasi.kompas.com/read/2011/05/07/16491541/Ijazah.Homeschooling.Kerap.Ditolak

mediaindonesia - Tiada Tempat bagi NII di Bumi Pancasila

JAKARTA--MICOM: Perbuatan kriminal yang dilakukan anggota gerakan Negara Islam Indonesia (NII) berupa kekerasan, penipuan hingga cuci otak dinilai sudah merugikan dan meresahkan masyarakat utamanya umat Islam.

Akibatnya, sejumlah ormas Islam menilai perbuatan kriminal oleh organisasi yang menyebut dirinya NII merupakan tindakan makar terhadap tegaknya NKRI, sehingga pemerintah harus bersikap tegas sesuai hukum yang berlaku.

Sejumlah pimpinan ormas/lembaga Islam pun melakukan sebuah pertemuan di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, untuk memberikan sikapnya terhadap NII.

Ormas/lembaga Islam yang ikut mengemukakan pendapat tersebut antara lain PP Muhammadiyah, PB Mathla'ul Anwar, PP Persatuan Islam, PP Al Irsyad Al Islamiyyah, PKPN-KAHMI, Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI), PB Pelajar Islam Indonesia, PP Syarikat Islam, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) serta DPP Satkar Ulama.

"Kami menilai tindakan kriminal yang bertujuan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia merupakan tindakan makar terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam, Irfan Safrudin.

Menurutnya, ormas/lembaga menilai NII adalah gerakan yang dikembangkan sekelompok orang yang tidak memiliki dasar keagamaan Islam yang kuat dan tidak mendapat dukungan dari mayoritas umat Islam.

Karena itu, katanya, jika aparat keamanan dan pemerintah menangani dengan sungguh-sungguh seharusnya gerakan NII sudah tuntas dan tinggal sejarah.

"Kami sangat prihatin dengan berbagai perbuatan kriminal yang dilakukan oknum NII dan sangat bersimpati terhadap masyarakat yang menjadi korban tindakan kriminal baik yang berupa kerugian harta benda juga kehilangan anak dan anggota keluarga lainnya," katanya.

Menurutnya, gerakan NII telah menimbulkan keresahan di masyarakat, khususnya orang tua, dan potensial memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Karena itu, katanya, pihaknya mendesak kepada pemerintah untuk menangani gerakan NII secara tegas dan sungguh-sungguh sesuai dengan hukum berlaku.

"Hukuman diberikan kepada pelaku dan penggerak, serta segala institusi dan figur yang diduga keras mendukung NII dan mengingatkan pemerintah tidak melupakan isu penting kebangsaan seperti pemberantasan korupsi, penegakan hukum, serta pengentasan kemiskinan," katanya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan, eksistensi NII tidak terlepas dari sikap pemerintah dan aparat keamanan yang cenderung melakukan pembiaran, pengabaian dan pemeliharaan terhadap gerakan NII.

Menurut Din, meningkatnya gerakan NII tidak terlepas dari usaha politik tertentu yang secara sistematis memelihara dan mendukung eksistensinya demi kepentingan politik kekuasaan.

"Politisasi gerakan NII telah mendiskreditkan dan merusak citra politik umat Islam sebagai bagian yang terbesar bangsa Indonesia," kata Din.

Mengingat gerakan NII menimbulkan keresahan masyarakat, khususnya orang tua, Din mendesak pemerintah menangani gerakan NII secara tegas dan bersungguh-sungguh sesuai hukum yang berlaku.

Untuk menanggulangi penyebaran NII, ormas/lembaga Islam bersedia bekerjasama dengan pemerintah dan aparat keamanan demi terciptanya tatanan kehidupan sosial yang damai, keutuhan NKRI dan persatuan serta kesatuan bangsa.

Pihaknya mengimbau kepada umat Islam meningkatkan pemahaman Islam yang komprehensif dan pengamalannya melalui usaha yang serius dan benar dalam memajukan pendidikan dan dakwah Islam.

"Umat Islam hendaknya tidak terpengaruh oleh usaha memecah belah persatuan melalui perdebatan publik yang menonjolkan perbedaan sikap dan pandangan di kalangan tokoh ormas/lembaga Islam," kata Din.

Ormas/lembaga Islam juga menilai tindakan kriminal oknum NII jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan sikap amanah, jujur, bertanggung jawab, serta mematuhi hukum.


Rekrutmen untuk menjadi anggota NII disinyalir banyak dilakukan di sejumlah kampus, universitas sehingga banyak mahasiswa yang diduga "dicuci otaknya" saat masih kuliah.

Tudingan pun banyak diarahkan ke sejumlah universitas atau perguruan tinggi, yang salah satunya ke Institut Teknologi Bandung (ITB).

Namun demikian hal itu dibantah oleh Ketua Umum Pengurus Yayasan Pembina Masjid Salman ITB H Syarif Hidayat.

"Tidak benar pemberitaan atau anggapan bahwa Masjid Salman ITB adalah basis perekrutan anggota NII KW IX dan gerakan sesat lainnya," katanya.

Bahkan, kata Syarif, pengurus mendesak pemerintah untuk membubarkan dan menyatakan bahwa NII KW IX adalah terlarang di seluruh wilayah RI, serta menindak secara tegas berdasarkan hukum yang berlaku terhadap siapapun yang terkait dengan aktivitas penyebaran NII KW IX.

Dikatakan pula, kombinasi semangat dan gairah tinggi di kalangan kaum muda tetapi dangkal soal pemahaman agama serta banyaknya ketimpangan sosial dalam realitas kehidupan masyarakat, merupakan lahan subur bagi penyalahgunaan agama yang justru bertentangan dengan agama, termasuk terorisme.

Untuk mencegah masuknya NII ke kampusnya, katanya, sejak awal 2000-an pihaknya telah mengamati adanya aktivitas individual secara sporadis yang menggunakan area publik, termasuk Masjid Salman ITB, yang ditengerai sebagai aktivitas perekrutan anggota NII KW IX dan gerakan sesat lainnya.

"Pihak yayasan selalu mewaspadai, mensosialisasikan dan menyebarluaskan melalui berbagai media dan mimbar dakwah betapa berbahaya dan sesatnya ideologi dan gerakan NII KW IX bagi keutuhan hidup berbangsa dan bernegara," kata Hidayat dalam siaran persnya.

Untuk menghindari mahasiswa ITB disusupi ajaran sesat, pihaknya selalu bekerjasama dan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti ITB, MUI, dan Polri, untuk mencegah, mewaspadai, menangkal serta menangani tindakan kriminal terkait kegiatan NII.

Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mendesak pemerintah tidak lepas tangan terhadap persoalan gerakan NII.

"Pemerintah jangan lepas tangan. Kalau lepas tangan, itu sama dengan merestui gerakan NII ini," kata Ketua Umum PB PMII Addin Jauharudin.

Menurut Addin, kesan pemerintah lepas tangan terhadap persoalan NII terlihat dari kurang seriusnya Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan serta Kementerian Agama merespons persoalan tersebut.

PMII akan membentuk crisis center di sejumlah perguruan tinggi untuk menangkal masuknya ideologi NII ke dalam kampus.

"Termasuk menangani mereka-mereka yang terlanjur menjadi korban kelompok NII," katanya.

Untuk tahap awal PMII akan mendirikan crisis center di 50 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Menurutnya, keterlibatan PMII dalam menangani persoalan NII, khususnya untuk melawan ideologi mereka, berangkat dari kesadaran bahwa persoalan itu membutuhkan kepedulian bersama.

"Kami ingin meneguhkan ajaran Islam moderat sebagai counter dari ideologi NII dan ideologi radikal lainnya," katanya.

Pada kesempatan itu, Addin juga mendesak pemerintah untuk serius menangani tiga problem krusial bangsa dewasa ini yakni kedaulatan, kebhinnekaan, dan keadilan. (Ant/OL-12)

mediaindonesia - PAN Cium Pemerintah Ditekan Amerika soal Pembelian Saham Newmont

JAKARTA--MICOM: Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR Teguh Juwarno menilai, lobi dan tekanan negara asing membuat pemerintah akhirnya membeli sisa saham divestasi Newmont Nusa Tenggara (NTT) sebanyak 7 persen.

Hal demikian dikatakan Teguh menanggapi teken kontrak pembelian saham Newmont oleh pemerintah pusat pada Jumat (6/5). Teguh mengatakan, negara asing yang menekan pembelian tersebut antara lain Amerika Serikat (AS).

"Kita negara berdaulat. Semestinya pemerintah pusat mempunyai kekuatan untuk membela daerah. Saya nilai, pemerintah lemah menghadapi lobi soal ini," kata Teguh di Jakarta, Sabtu (7/5).

Fraksi PAN akan mempertanyakan soal keterlibatan asing tersebut. Bahkan, PAN berencana jika mungkin mengusulkan pembatalan.

Itu diperkuat lagi karena dana yang digunakan pemerintah pusat berasal dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Sebelumnya, dalam putusan rapat Komisi XI dengan Menkeu diputusakan untuk tidak menggunakan dana tersebut.

Selain itu, PIP seharusnya lebih digunakan untuk kepentingan infrastruktur. (OL-5)

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/07/224288/4/2/PAN-Cium-Pemerintah-Ditekan-Amerika-soal-Pembelian-Saham-Newmont

mediaindonesia - Lalu Lintas Jalur Protokol Kembali Normal

JAKARTA--MICOM: Beberapa ruas jalan protokol di Jakarta, Sabtu (7/5) kembali normal dilintasi para pengguna jalan setelah sempat ditutup terkait iring-iringan kepala negara dan pemerintahanan ASEAN dari hotel menuju Balai Sidang Jakarta.

Dari informasi Traffic Manajemen Center Lalu Lintas Polda Metro Jaya,  penutupan dan pengalihan arus tersebut hanya dilakukan saat keberangkatan para delegasi untuk menghadiri pembukaan KTT ASEAN.

Penutupan akan dilakukan lagi pada sekitar pukul 16.00 WIB saat para kepala negara dan pemerintahan ASEAN kembali dari Balai Sidang Jakarta menuju tempatnya menginap.

Hal yang sama akan dilakukan pula sekitar pukul 19.00 WIB saat para kepala negara dan pemerintahan ASEAN berangkat kembali ke Balai Sidang Jakarta, untuk menghadiri jamuan santap malam oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pengalihan dan penutupan arus lalu lintas dilakukan di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin dan Kuningan.

Berikut titik pengalihan arus dan jalan alternatifnya.

1. Dari Traffic Light (TL) Harmoni
a. Arus lalu lintas di Harmoni dialihkan ke arah Jalan Ir H Juanda-Jalan Gunung Sahari-belok kanan-Senen
b. Pertigaan Pasar Baru-belok kanan-Jalan Lapangan Banteng Utara-Jalan Lapangan Banteng Barat-Jalan Pejambon-Jalan Merdeka Timur-TL Tugu Tani
c. Dari Harmoni memutar di Bina Graha-Jalan Veteran-Jalan Suryopranoto-Tomang-tol

2. Oteva
a. Jalan Merdeka Utara dialihkan menuju Abdul Muis ke arah Tanah Abang menelusuri ke Jalan Jati Baru dan tembus ke Jalan KS Tubun hingga Jalan Slipi.
b. Jalan Merdeka Utara dialihkan ke Jalan Abdul Muis ke Jalan Tanah Abang, kemudian Jati Baru hingga ke Jalan Mas Mansyur tembus ke Jalan Casablanca ke Kuningan.

3. Bundaran Air Mancur
a. Jalan Merdeka Selatan dialihkan ke Jalan Merdeka Timur kemudian menuju Jalan Prapatan tembus ke simpang Senen.
b. Jalan Merdeka Selatan dialihkan ke Jalan Merdeka Timur menuju Jalan Prapatan ke arah Patung Tani kemudian Jalan Cut Mutia, Jalan Cokroaminoto menuju Kuningan.
c. Jalan Budi Kemuliaan dialihkan ke Jalan Abdul Muis menuju Tanah Abang tembus ke Jalan Mas Mansyur ke arah Casablanca ke Kuningan.

4. Kebon Sirih
a. Jalan Kebon Sirih dialihkan ke Jalan Patung Tani menuju Jalan Prapatan ke arah simpang Senen.
b. Jalan Kebon Sirih dialihkan ke Patung Tani menuju Jalan Teuku Umar menuju Jalan Madiun ke arah Manggarai.
c. Jalan Kebon Sirih dialihkan menuju kawasan Patung Tani ke arah  Jalan Cut Meutia ke arah Jalan Sam Ratulangi kemudian tembus ke Jalan Cokroaminoto ke Kuningan.

5. Sarinah
a. Jalan Wahid Hasyim dialihkan ke lampu merah Cemara menuju Jalan Sam Ratulangi menuju Jalan Cokroaminoto menuju Kuningan.
b. Jalan Wahid Hasyim dialihkan ke Jalan Agus Salim menuju Jalan Yusuf Adinata ke arah Jalan Sam Ratulangi ke Jalan Cokroaminoto  ke arah Kuningan.

6. Bundaran HI
a. Jalan Imam Bonjol dialihkan ke Jalan Sumenep ke arah Jalan Latuharhari menuju Manggarai ke Jalan Minangkabau ke arah Jalan  Saharjo.
b. Jalan Sutan Sahrir dialihkan ke Jalan Agus Salim ke Jalan Sabang menuju Jalan Kebon Sirih dan tembus ke Jalan Merdeka Timur.

7. Dukuh Atas
a. Jalan Sutan Agung dialihkan ke arah Manggarai menuju Jalan Minangkabau ke Jalan Saharjo.
b. Jalan Karet dialihkan ke lampu merah Karet Bivak menuju Pejompongan ke arah Slipi.

8. Kuningan
a. Jalan Mampang dialihkan ke Jalan Tendean menuju Jalan Monginsidi ke lampu merah CSW ke arah Sam Raja ke Pintu 1 menuju Jalan Asia Afrika ke Palmerah.
b. Jalan Rasuna Said dialihkan ke Jalan Casablanca lalu ke Jalan Mas Mansyur lurus ke Pejompongan lalu ke Slipi
c. Tol dalam kota

9. Tomang
a. Jalan Tomang Raya-Jalan Biak-Kesehatan-Harmoni
b. Tol dalam kota

10. Slipi
a. Pejompongan-Karet Bivak-Mas Mansyur-Casablanca-Saharjo
b. KS Tubun-Tanah Abang-Jati Baru-Mas Mansyur-Casablanca-Saharjo
c. Tol dalam kota

11. CSW
a. Jalan Trunojoyo-Jalan Gunawarman-Jalan Senopati-Jalan Sanjaya-Jalan Tendean
b. Jalan Kyai Maja-Hang Jebat-Jalan Sinabung-Jalan Pintu IX-Jalan Asia Afrika-Jalan Pejompongan-Jalan S. Parman
c. Jalan Sudirman jalur lambat-Jalan Pintu I-Jalan Asia Afrika-Jalan Pejompongan-Jalan S. Parman. (Ant/wt/X-12)

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/07/224189/35/5/Lalu-Lintas-Jalur-Protokol-Kembali-Normal

mediaindonesia - Rumah Pramugari Sumaryani di Sidoarjo Kosong

SIDOARJO--MICOM: Salah satu korban tewas jatuhnya pesawat Merpati MA-60 di Teluk Kaimana, Papua Barat, adalah pramugari Sumaryani Indriyana Puspasari. Sumaryani diketahui beralamat di Perumahan Pondok Tjandra Indah Jalan Jeruk Barat Nomor 47 Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Rumah tersebut sudah enam tahun lalu dibeli pramugari yang akrab dipanggil Yani tersebut. Namun rumah ini kosong.

Menurut petugas keamanan perumahan Budi, Sumaryani hanya pulang ke rumah tersebut saat ditugaskan di Surabaya atau pada saat lebaran. Jadi, rumah tipe 80 itu hanya sebagai rumah singgah.

Budi menambahkan, pihak Merpati juga sudah mendatangi rumah ini untuk memberitahu keluarga terkait kematian Sumaryani akibat pesawat jatuh. Namun suami dan orang tua Sumaryani ternyata bermukim di Semarang, Jawa Tengah.

"Tadi jam 16.00 WIB pihak Merpati datang ke sini terus ditemui Pak RT," kata Budi. Sumaryani adalah satu dari 28 korban tewas jatuhnya pesawat Merpati MA-60 di Teluk Kaimana, Papua Barat. (OL-5)

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/08/224300/289/101/Rumah-Pramugari-Sumaryani-di-Sidoarjo-Kosong

mediaindonesia - Ribuan Warga Antusias Saksikan Lomba Perahu Naga

BANDA ACEH--MICOM: Ribuan warga memadati pinggiran Krueng (sungai) Aceh di kawasan Peunayong, Banda Aceh, untuk menyaksikan perlombaan perahu naga yang dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan dan mensukseskan tahun kunjungan wisata 2011.

dari Banda Aceh, Sabtu (7/5) melaporkan ribuan warga yang datang dari berbagai daerah di provinsi Aceh itu mulai berdatangan sejak pukul 8.30 WIB.

Selain menyaksikan perlombaan perahu naga, perayaan yang dirangkai dalam festival Krueng Aceh-Peunayong itu juga dapat menyaksikan lomba perahu dayung tradisional.

"Sejak tadi pagi kami sekeluarga sudah menunggu perlombaan perahu naga ini," kata Hasballah, 43, warga Gampong (Desa) Kajhu, Aceh Besar.

Menurutnya, perlombaan perahu naga dan perahu dayung tradisional hendaknya dapat dilaksanakan secara setiap tahun dan menjadi sarana hiburan bagi masyarakat Aceh.

Ketua penyelenggara festival Krueng Aceh-Peunayong, M Diwarsyah mengatakan perlombaan perahu naga dan perahu dayung ini juga merupakan salah satu kegiatan untuk menyemarakan HUT Kota Banda Aceh yang ke-806.

"Perlombaan hari ini baru babak penyisihan, besok (Minggu, 8/5) merupakan babak final," kata M Diwarsyah.

Selain menggelar babak final, perayaan festival krueng Aceh-Peunayong juga di rangkai dengan kegiatan pameran di jalan Ahmad Yani dan pawai perahu hias serta lomba menangkap bebek. (Ant/OL-12)

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/07/224296/293/14/Ribuan-Warga-Antusias-Saksikan-Lomba-Perahu-Naga

antaranews - Densus Tangkap Satu Tersangka Teroris di Cirebon


Jakarta (ANTARA News) - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri kembali menangkap seorang tersangka kasus teroris bernama Ishak Andriana alias Abu Sifa di Cirebon, Jumat kemarin pukul 14.00 WIB.

"Abu Sifa ditangkap di Karang Kencana RT 03 RW 03 Pagongan Timur Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemah Wungkuk, Cirebon," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Sabtu.

Abu Sifa bersama tersangka Musala menyembunyikan atau melindungi buronan Endut dan Irwan, serta dapat merakit bom, ujarnya.

"Densus hingga saat ini masih melakukan penggeledahan di beberapa tempat terkait penangkapan tersangka Abu Sifa dan Musala," kata Boy.

Musala ditangkap di Slawi, di kawasan Pasar Malam pada hari Senin (2/5) saat sedang berjualan di Pasar Malam di Slawi.

"Ia ditangkap karena keterkaitan diduga memiliki dan menguasai bahan peledak dan masih diselidiki keterkaitan dengan bom bunuh diri oleh Muchamad Syarif di Cirebon," kata Boy.

Polisi, demikian Boy, terus mengejar beberapa orang di Jawa Tengah yang diduga terlibat bom Cirebon.

Muchamad Syarif adalah pelaku bom bunuh diri di Mesjid Al Dzikro Mapolres Cirebon pada hari Jumat (15/4).

Dari hasil pemeriksaan DNA kedua orang tua Syarif --Abdul Gofur dan Sri Mulat-- dan dicocokkan dengan DNA pelaku, maka memiliki kesamaan.

Saat itu pelaku mendekat ke posisi Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco yang saat salat berdiri di baris nomor dua bagian depan.

Pelaku saat melakukan aksinya menggunakan lima lapis celana yang terdiri satu celana dalam, dua celana pendek dan dua celana panjang.

Bom ditaruh pelaku di sebelah kanan perut pelaku sehingga saat meledak tersangka tewas akibat hancur sampai bagian perut.

Sebelum kejadian pelaku mengikat bomnya di daerah dada dan perut, kemudian dipindahkan ke sebelah kanan.

Densus 88 kemudian juga menangkap Basuki, adik kandung Muhamad Syarif karena terbukti terlibat dalam aksi peledakan itu.

Saat penggeledahan rumah H Maina, mertua Basuki di sentra batik Trusmi, di Blok Bangbangan RT 13, Desa Trusmi Wetan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon hari Selasa (19/4), Densus menemukan empat unit rangkaian bom, 40 buku jihad dan sembilan VCD dan foto-foto latihan ala militer.(*)
S035/E001

http://antaranews.com/berita/257534/densus-tangkap-satu-tersangka-teroris-di-cirebon

antaranews - Menbudpar Ajak ASEAN Bangun Perdamaian Melalui Musyawarah

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengajak seluruh negara anggota ASEAN membangun perdamaian guna memperkokoh persatuan di kawasan Asia Tenggara yang dapat diupayakan melalui musyawarah seperti KTT ASEAN.

"Hal ini sesuai dengan misi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yaitu ingin menciptakan suasana yang damai dan harmonis di antara negara-negara anggota ASEAN," kata Jero Wacik kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) mengatakan hal itu di sela-sela kehadirannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN yang berlangsung di Balai Sidang Jakarta pada 7-8 Mei 2011.

Menurut Jero Wacik, kebudayaan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya mewujudkan misi menciptakan suasana yang damai dan harmonis di antara negara-negara anggota ASEAN terutama kegiatan-kegiatan budaya yang dapat mendatangkan wisatawan dari satu negara ke negara ASEAN lainnya.

Menteri menjelaskan, kedatangan wisatawan dari satu negara ke negara ASEAN lain berarti akan terjadi hubungan antar masyarakat yang berbeda negara dalam berbagai kesempatan termasuk saat mereka melakukan transaksi pembelian dan penjualan suatu barang.

"Misalnya wisatawan Indonesia ke Thailand dan mereka akan membeli suvenir melalui suatu transaksi. Kemudian si calon pembeli menawar dengan harga murah, lalu kita lihat si penjual marah atau tidak. Di sini kita bisa lihat sejauh mana hubungan antara masyarakat ke dua negara. Sejauh mana mereka bersahabat," kata Jero Wacik.

Namun demikian, ibarat dalam keluarga besar, di sana ada saja persoalan-persoalan yang muncul termasuk masalah-masalah budaya, katanya, seraya menambahkan, "Bila kita ingin melakukan pertunjukan Barongsai di Indonesia tidak masalah, tapi bila hal itu dilakukan secara komersial, kita harus minta izin kepada pemilik budaya tersebut".

"Apalagi dengan negara serumpun, kita tidak perlu ribut soal budaya. Kalau Reog Ponorogo dipertunjukkan di Malaysia, ya biar saja. Tapi kalau tarian tersebut dijadikan pertunjukan komersial, mereka harus izin kepada kita," tambahnya.

Menurut menteri, yang menentukan kepemilikan hasil karya budaya suatu negara adalah UNESCO (Badan PBB yang menangani Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) yang mengeluarkan sertifikat resmi kepada negara tempat karya budaya tersebut berasal.

Karya budaya Indonesia yang telah mendapat sertifikat dari UNESCO dan menjadi warisan budaya dunia antara lain wayang, angklung, batik dan keris.(*)
(T.B005/Z002)


http://antaranews.com/berita/257592/menbudpar-ajak-asean-bangun-perdamaian-melalui-musyawarah

antaranews - Kemenhub: 17 Korban Pesawat Merpati Berhasil Dievakuasi

Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti S Gumay mengatakan, sebanyak 17 korban tewas jatuhnya pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA) di Perairan Kaimana, Provinsi Papua Barat, Sabtu siang, berhasil dievakuasi.

Dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu malam, Herry Bhakti mengatakan, berdasarkan laporan terakhir, ke-17 korban tewas yang sudah ditemukan itu berada di Rumah Sakit Umum Daerah Kaimana.

"Namun kami belum bisa merilis nama-nama ke-17 korban tersebut. Proses evakuasi masih dilakukan. Tim SAR dibantu aparat TNI Angkatan Laut dan masyarakat setempat masih terus mencari para korban lain yang belum ditemukan," katanya yang didampingi Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian pesawat Udara Kemenhub Yurlis Hasibuan, dan Vice President Public Relation Merpati Nusantara Airlines, Sukandi.

Ia mengatakan, pesawat Merpati jenis MA 60 dengan nomor penerbangan MZ 8968 itu berangkat dari Sorong sekitar pukul 12.45 WIT menuju Kaimana. Pesawat berkapasitas 56 penumpang itu diperkirakan tiba di Kaimana sekitar pukul 13.55 WIT.

Saat kejadian, kata Herry Bhakti, pesawat buatan China tahun 2010 itu membawa 21 penumpang yang terdiri dari 18 dewasa, satu anak-anak, dua bayi, ditambah enam kru yakni pilot Kapten Purwadi Wahyu, kopilot, dua pramugari dan dua mekanik, sehingga total berjumlah 27 orang.

Ia mengatakan, saat penerbangan, kondisi cuaca dalam keadaan hujan dan berawan. Pesawat jatuh saat belok untuk masuk jalur pesawat mendarat atau terbang visual, tepatnya di atas perairan Kaimana.

"Kita belum tahu apa yang sebenarnya terjadi, sebab-sebab kecelakaan nanti biar Tim KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) yang akan menjelaskan. Tim KNKT dan Direktorat Perhubungan Udara malam ini akan berangkat ke lokasi, dan akan langsung mengumpulkan data-data," katanya.

Ia mengatakan, kendala evakuasi adalah cuaca yang buruk dan posisi jatuhnya pesawat berada di laut, atau 500 meter sebelum masuk kawasan bandara yang berada dekat laut.

Ketika ditanya mengenai kelaikan pesawat, Herry mengatakan, secara teknis tidak ada masalah dan bisa dipertanggungjawabkan. Pesawat tersebut, katanya, baru 615 jam terbang dengan 764 pendaratan. Merpati memiliki 13 pesawat jenis itu yang dioperasikan di Indonesia.

Sementara itu, Vice President Public Relation Merpati Nusantara Airlines, Sukandi, mengatakan, pihak MNA belum bisa mengeluarkan daftar nama-nama penumpang, dan belum bisa memastikan apakah ada warga negara asing dalam pesawat naas itu.

Ia mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan besaran asuransi jiwa bagi para korban diusahakan di atas Rp700 juta per orang.(*)


http://antaranews.com/berita/257572/kemenhub-17-korban-pesawat-merpati-berhasil-dievakuasi